meski lingkungan tak jauh dari
tempat prostitusi terbesar di asia tenggara, anak anak di kawasan dolli surabaya mampu
bereksistensi dalam hal non akademis, seperti menghasilkan puluhan karya fotografi. hasil objek jepretan mereka di ambil tak jauh dari
suasana di sekitar mereka.
karya foto bebas yang mereka
hasilkan sangat beragam, seperti aktivitas orangtua mereka , aktivitas teman
sebayanya bahkan ada salah satu foto yang menggambarkan rumah prostitusi yang
di beri judul “rumah ku istanaku”. cukup menarik perhatian bagi banyak pihak.
dengan keberadaan mereka di
lingkungan lokalisasi atau tempat prostitusi, namun mereka tidak
mempermasalahkan. bahkan lembaga atau relawan pengajar di lembaga taman baca
kawan kami yang berlokasi di jalan putat jaya 2a surabaya, selalu memberikan
bimbingan yakni dengan mengajak mereka belajar sambil bermain sehingga
tidak mendiskriminasikan anak dari kalangan lokalisasi.
lingkungan yang dipandang sebagai
tempat tidak baik dikawasan lokalisasi dan di anggap berdampak pada anak anak
baik sisi psikologis, masyarakat dan lembaga yang menaungi di bidang pendidikan
tengah berupaya memberikan bimbingan
baik dalam hal akademik, non akademik serta keagamaan. dengan begitu anak-anak di usia dini ini dapat dipantau perkembangannya. (Rch)
0 komentar:
Posting Komentar