Rabu, 06 Juli 2011

PAPAN DAN BIDAK CATUR BERBEDA BAGI PESERTA CATUR TUNANETRA

keterbatasan fisik bukanlah menjadi penghalang untuk meraih sebuah prestasi yang membanggakan, hal ini terlihat dari olimpiade olahraga siswa nasional di bidang olahraga catur. dimana peserta yang mengikuti merupakan siswa berkebutuhan khusus yakni tuna netra.

meski mempunyai keterbatasan fisik namun para peserta tetap harus teliti dan mencermati langkah langkah bidak lawan. pada dasarnya permainan catur bagi tuna netra tak jauh berbeda dengan catur biasa, perbedaannya hanya terletak pada papan catur yang di buat lebih lebar dan diberi lubang untuk menempatkan bidak catur.

namun dari keterbatasan yang mereka miliki terkadang pelanggran pelanggaran kecil juga dirasakan yakni dari segi pelanggaran salah mengangkat pion catur.

“seperti yang diketahui para peserta mempunyai keterbatasan fisik oleh sebab itu tak sedikit peserta yang melakukan pelanggaran seperti salah memegang pion atau mengangkat pion catur dengan sanksi mengurangi waktu 2 menit” jelas hari musyawari juri olimpiade olahraga siswa nasional.

Peserta O2SN kali ini di ikuti oleh 28 peserta se indonesia dari sekolah dasar luar biasa dan smplb. Salah satunya wahyu, peserta asal kalimantan selatan ini merasa tidak tenang setelah sekian menit melakukan pertandingan, meski merasa nervouse ia tetap optimis menang.

“sebenarnya tidak tenang waktu bertanding tapi tetap optimis saja. Untuk persiapannya pelatihan sudah dilakukan sebelum bertanding dengan mengikuti pula kompetisi di kabupaten” ungkap wahyu peserta lomba.

meski pertandingan hanya di ikuti oleh 28 peserta yang seharusnya dari 33 provinsi se indonesia, namun pertandingan dapat berjalan dengan lancar. tak sedikit dari peserta mempunyai prestasi yang cukup membanggakan. (RCH)

0 komentar:

Posting Komentar