Tuhan inikah caranya kau menyayangi ku dengan menyiksa batin ini. aku bagaikan wanita tak berdaya tak punya kuasa untuk membela diri dari sebuah ke egoisan dan kerasnya hati pria yang menjadi pilihan ku.
rasanya aku bagaikan disambar petir saat mendengar ucapan nya , sekalipun aku mati dia ga bakalan peduli ama aku. ironis memang ... saking ironis dan miris airmata ini tak bisa ditumpahkan, sebab kalimat itu sebagai tamparan terdahsyat yang pernah aku rasakan.
Tuhan aku berusaha untuk bersabar, meskipun hati ini aku pertaruhkan untuk merasakan sakitnya dikecewakan, terluka, menuai kebencian, kepahitan, bahkan dendam. aku terus bertanya-tanya? kenapa Tuhan memberikan sebuah pembelajaran hidup yang begitu keras hingga aku tak mampu melaluinya. hampir saja menyerah namun kekuatan ini tak menyurut, cukup membuat ku heran?. seperti seorang olahragawan yang diberikan asupan doping agar terus semangat menjalani sebuah pertandingan ataupun kompetisi.
ya...sama seperti ku. doping itu terus aku rasakan, pada akhirnya aku mampu menghadapi sebuah pembelajaran. meski aku harus tertatih.
Tuhan...dari dulu aku kecil hingga dewasa selalu ingin menjadi yang terhebat bahkan apa yang aku inginkan selalu ada. tapi ada satu hal yang belum aku temui yaitu "KASIH". Kasih yang tulus, Kasih yang mampu melegakan ku.
saat umurku 17 tahun aku berusaha mencari kasih tersebut, tapi hingga umur ku 21 tahun ,aku belum menemukan kasih yang aku inginkan. bahkan lebih cenderung kasih yang menuai banyak persyartan.
Tuhan,,, aku berusaha untuk meminta, aku berusaha untuk mengetuk, aku berusaha untuk berseru tapi pada nyatanya, aku belum menemukan yang aku pinta. sampai kapan aku terus berharap dan menunggu.
kapan Tuhan membalas surat doa ku??? aku selalu membuka kotak surat itu namun aku tak mendapati satupun surat dari Mu. Ya Tuhan...aku terus menanti. . .
rasanya aku bagaikan disambar petir saat mendengar ucapan nya , sekalipun aku mati dia ga bakalan peduli ama aku. ironis memang ... saking ironis dan miris airmata ini tak bisa ditumpahkan, sebab kalimat itu sebagai tamparan terdahsyat yang pernah aku rasakan.
Tuhan aku berusaha untuk bersabar, meskipun hati ini aku pertaruhkan untuk merasakan sakitnya dikecewakan, terluka, menuai kebencian, kepahitan, bahkan dendam. aku terus bertanya-tanya? kenapa Tuhan memberikan sebuah pembelajaran hidup yang begitu keras hingga aku tak mampu melaluinya. hampir saja menyerah namun kekuatan ini tak menyurut, cukup membuat ku heran?. seperti seorang olahragawan yang diberikan asupan doping agar terus semangat menjalani sebuah pertandingan ataupun kompetisi.
ya...sama seperti ku. doping itu terus aku rasakan, pada akhirnya aku mampu menghadapi sebuah pembelajaran. meski aku harus tertatih.
Tuhan...dari dulu aku kecil hingga dewasa selalu ingin menjadi yang terhebat bahkan apa yang aku inginkan selalu ada. tapi ada satu hal yang belum aku temui yaitu "KASIH". Kasih yang tulus, Kasih yang mampu melegakan ku.
saat umurku 17 tahun aku berusaha mencari kasih tersebut, tapi hingga umur ku 21 tahun ,aku belum menemukan kasih yang aku inginkan. bahkan lebih cenderung kasih yang menuai banyak persyartan.
Tuhan,,, aku berusaha untuk meminta, aku berusaha untuk mengetuk, aku berusaha untuk berseru tapi pada nyatanya, aku belum menemukan yang aku pinta. sampai kapan aku terus berharap dan menunggu.
kapan Tuhan membalas surat doa ku??? aku selalu membuka kotak surat itu namun aku tak mendapati satupun surat dari Mu. Ya Tuhan...aku terus menanti. . .
0 komentar:
Posting Komentar